As

Tak seorang pun dapat hidup tanpa belajar, karena belajar merupakan suatu pengetahuan untuk masa depan.
Orang yang tak mau belajar adalah orang yang akan menyesal dikemudian hari.

29/10/10

Masalah Anak-anak Indonesia


Banyak sekali masalah yang dialami oleh anak-anak Indonesia dalam dunia pendidikan, seperti masalah pembelajaran, pergaulan, dan sosial mereka. Tapi masalah utamanya adalah pergaulan yang saat ini tak lagi sebaik zaman dahulu. Sekarang banyak anak-anak Indonesia yang terjerumus ke lubang hitam untuk menikmati gemerlapnya dunia, mulai dari merokok, seks bebas, dan penggunaan NAPZA. Padahal mereka semua dibutuhkan untuk menatap masa depan bangsa Indonesia yang lebih terang. Tetapi, masalah itu terus menghalangi impian bangsa Indonesia.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah itu, mulai dari pengawasan orang tua terhadap anak dengan memberikan kasih sayang yang tak berlebihan atau sebaliknya. Sesungguhnya anak yang mendapatkan kasih sayang yang kurang dapat mengakibatkan mereka bertindak di luar batas akal pikiran mereka. Sebaliknya mereka yang mendapatkan kasih sayang berlebihan akan terus dimanjakan dengan semua keinginan mereka, sehingga ketika mereka tak mendapatkan yang mereka inginkan, mereka juga akan bertindak seperti anak yang kekurangan kasih sayang.

Kemudian, antara guru dan orang tua harus saling bekerja sama untuk mengawasi anak didik mereka. Dengan memberikan perilaku dan contoh-contoh yang baik kepada anak tersebut, niscaya itu akan membuat kepribadian anak menjadi lebih baik. Anak selalu memperhatikan apa yang selalu guru dan orang tua mereka lakukan, jadi jangan sampai mereka meniru perilaku yang tak sesuai dengan kedudukan mereka sebagai pelajar.



Tapi hal yang membuat anak merasa terisolasi adalah status ekonomi keluarganya. Banyak anak-anak miskin yang pandai, namun mereka tak mampu untuk menggapai impiannya ke tingkat yang lebih tinggi karena keterbatasan ekonomi. Andai ada banyak orang yang seperti itu, maka bangsa Indonesia akan menyesal, sebab mereka telah membuang potensi bangsa Indonesia untuk  menuju tahapan yang lebih baik di masa depan. Jangan buat anak-anak Indonesia makin menderita dengan mahalnya pendidikan. Tapi bantulah mereka dengan penuh kasih sayang. Sebab, merekalah yang akan membuat bangsa ini lebih baik lagi.

28/10/10

Sebuah Kisah Nyata


Alkisah, seorang anak petani miskin di Amerika Serikat bernama Manti Robert. Dalam sebuah pelajaran sekolah, seorang guru memberi tugas kepada seluruh siswa untuk mengarang tentang impian masing-masing. Dalam tugas itu setiap siswa hanya diberi waktu satu minggu untuk menyelesaikan karangan menegai impiannya. Sepulang sekolah Manti Robert kecil segera menuju sebuah gubuk sawah di pinggiran sungai tempat di mana biasanya ia berkhayal tentang masa depannya. Ia pun segera menuliskan secara terperinci mengenai apa yang ia inginkan di masa yang akan datang. Dalam karangan tersebut, Manti Robert menuliskan bahwa ia ingin memiliki sebuah rumah mewah yang terdiri dari beberapa kamar yang terbuat dari kayu dengan kualitas nomor satu. Rumah yang ia miliki terdapat sebuah kolah renang disampingnya, halamannya cukup untuk menampung parkir 30 mobil, ada ruang pertemuan yang bisa menampung seratus orang, terdapat ruang baca (perpustakaan pribadi) lengkap dengan perangkat multi medianya. Lampu rumah terbuat dari kaca berlapis perak yang sangat indah, di lantai atas terdapar ruangan kosong tanpa atap untuk dapat melihat matahari terbit dan matahari tenggelam, serta untuk menyaksikan indahnya cahaya rembulan di malah hari. Rumah tersebut berada di sebuah komplek peternakan yang sangat luas. Dan di dalam peternakan tersebut terdapat sebuah areal untuk pacuan kuda. Di dekat peternakan tersebut terdapat kolam ikan yang sangat luas. Di dekat kolam ikan terdapat kebun buah-buahan dan sayur-sayuran. Samua ia tulis secara jelas mendetail. Semuanya sangat jelas tergambar tanpa ada satu hal pun yang samar-samar. Setelah satu minggu mengarang, Manti Robert kecil segera mengumpulkan karangannya kepada gurunya, karangan tersebut setebal tujuh lembar.
Beberapa hari setelah membaca karangan anak petani tersebut, sang guru menyerahkan karangan dengan memberikan nilai “F” di sana, yang artinya “Fail” atau gagal. Dengan terkejut Manti Robert kecil pun segera bertanya kepada sang guru. “Guru telah memerintahkan saya untuk mengarang mengenai impian saya, dan saya telah mengarang impian saya seperti yang telah guru perintahkan. Tapi kenapa saya dapat nilai “F”? Sang guru tersenyum dan menjawab dengan sinis. “Manti Robert, Anda hanya seorang anak petani, dan impianmu tidak mumbumi, sehingga saya kasih kamu nilai “F”. Tapi, kalau kamu merubah karangan kamu, mungkin saya akan meluluskan”. Dengan sedih dan kebingungan Manti Robert pulang dan mengadukan dal ini kepada ayahnya. “Ayah, saya disuruh mengarang tentang impian saya oleh guru. Dan saya dapat nilai “F”. Apa yang harus saya lakukan?”. Setelah membaca karangan putranya, sang ayah dengan bijaksana menjawab. “Manti Robert, kamu adalah orang yang paling tahu tentang masa depan kamu. Dah ayah yakin kamu akan mengambil yang terbaik demi masa depan kamu”. Setelah seminggu memikirkan kata-kata ayahnya, Manti Robert datang kepada gurunya dengan membawa karangannya tanpa mengubah satu kata pun. Kemudian ia berkata, “Guru, Anda dapat mempertahankan nila “F” Anda, dan saya akan mempertahankan impian saya”.
Yang paling menarik adi alkisah ini adalah suatu ketika seorang anak petani miskin, bernama Manti Robert berhasil mewujudkan apa yang ia impikan samasa sekolah. Ia berhasil memiliki rumah mewah yang di sana terdapat kolah renang, berada di komplek peternakan, yang terdapat pacuan kuda dan kebun buah serta sayur di sekitarnya, persis seperti yang tertulis dalam karangannya waktu ia masih sekolah dulu. Dan suatu ketika sang guru yang memberinya nilai “F” datang kepeternakannya, ia menyaksikan terdapat bandel kertas yang isinya sebuah karangan Manti Robert semasa sekolah tergantung rapi di atas perapian dan masih ada nila “F” di sana. Sang guru pun menepuk pundak Manti Robert seraya berkata, “Manti Robert, Anda adalah satu-satunya oarang yang telah mengingatkan saya, bahwa ternyata saya adalah pencuri mimpi”.
Nah, sebagaimana cerita di atas, kita juga sering menemukan kejadian yang sama dalam kehidupan di sekitar kita. Ada beberapa orang yang ketika kecil memiliki sebuah impian. Dia ingin ini dan ingin itu. Namun, seiring dengan perjalanan hidupnya ia tak menggapai apa yang ia cita-citakan bahwa hingga meninggalkan dunia ini. Ada beberapa kemungkinan yang telah terjadi dengan orang ini, bisa jadi impiannya telah benar-benar tercuri oleh orang lain atau impiannya tidak benar-benar memotivasi untuk dapat bergerak mewujudkannya. Para pencuri impian itu bisa jadi adalah keluarga mereka sendiri, teman, istri, suami, orangtua, atau bahkan guru mereka sendiri.
Pada dasarnya para pencuri mimpi ini tidak ingin Anda menderita dalam mewujudkan impian yang belum terwujud. Namun, jika Anda terus berjuang untuk menggapai impian yang telah Anda tetapkan. Suatu saat para pencuri mimpi ini akan “angkat topi” untuk Anda ketika Anda berhasil menggapai apa yang Anda impikan.

Dikutip dari bukuTHINK & BE THE WINNER

26/10/10

Jadikan Inspirasi

Andrea Hirata, seorang anak bangsa yang sungguh fenomenal. Terlahir di sebuah daerah di pulau Bangka, ia menjadi sosok yang sangat menakjubkan. Meski ayahnya hanyalah seorang buruh di PN Timah dan Ibunya yang seorang ibu rumah tangga, tapi itu tak menghalinginya untuk sekolah dan belajar menuntut ilmu bersama dengan teman-temannya di SD Muhammadiyah. Meski hanya ada sepuluh orang dalam sekolah itu, tapi mereka tetap belajar dengan penuh semangat dan kegembiaraan.
Andrea sempat bermimpi untuk bisa pergi ke Paris, karena terinspirasi sebuat kotak pemberian dari orang yang ia kagumi. Tapi itu bukanlah mimpi yang terlalu tinggi. Setelah ia memasuki masa SMA, ia merantau ke sebuah kota yang penuh dengan tantangan hidup, terkatung-katung ia di sana, tapi ia tidak diam saja, ia terus berpikir untuk mencari jalan untuk menggapai mimpinya itu. Setelah berjalan beberapa tahun, perjudiannya mulai membuahkan hasil, ketika ia mendapat kesempatan untuk mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa kuliah ke Paris. Setelah menjalani serangkaian tes, akhirnya ia berhasil mendapatkannya. Dan ia pun terbang ke Paris.
Tapi, meski ia telah berhasil pergi ke Paris, ia tidak berhenti sampai di situ saja. Ia terus mencari hal-hal baru yang membuatnya menjadi sosok yang lebih berguna. Kebiasaanya mengabadikan perngalamannya menjadi sebuah karya membuatnya bisa menciptakan beberapa hasil karya sastra, meski ia tak begitu menyukainya. Dan, satu hal yang patut diteladani adalah bagaimana ia menyesuaikan dirinya sehingga mampu menggapai impiannya itu. Dan, pantaslah ia mendapatkan itu.

23/10/10

Potret Pendidikan Indonesia


Semua orang pasti tahu dengan film & novel "Laskar Pelangi". Ya dikisahkan oleh Andrea Hirata bagaimana pendidikan di Indonesia saat itu sedang kalutnya, bagi yang tak mampu terpaksa harus sekolah di tempat yang kurang layak, padahal kedudukan setiap warga di negara ini mempunyai hak yang sama untuk menuntut ilmu di tepat yang layak.
Tapi tidak bagi "Laskar Pelangi", meski mereka berada dalam keterbatasan ekonomi, tapi itu tidak membuat mereka merasa hina atau pun malu untuk tetap belajar. Dengan bantuan dua orang guru, mereka mampu meraih prestasi yang membanggakan, juara satu lomba cerdas cermat & juara satu lomba karnaval. Sungguh luar biasa mereka, meski hanya terdiri dari sepuluh orang, tapi itu adalah sebuah apresiasi prestasi yang sangat luar biasa.
Bukan hanya itu, salah satu dari mereka ada yang sukses menggapai impiannya yang sungguh menakjubkan, merantau ke Jakarta, kemudian mendapat beasiswa kuliah ke Paris. Dengan berbagai yang ia lalui, ia mampu membuat sebuah novel yang sangat fenomenal, dimulai daru novel "Laskar Pelang" yang menjadikan ia sebagai salah satu pengarang yang tenar saat ini.Andai semua anak Indonesia bisa seperti itu, mungkin saja nanti bangsa Indonesia akan melahirkan sosok-sosok orang yang akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, bahkan seluruh dunia. Dan, bangsa Indonesia tak akan pernah lagi dipandang sebelah mata oleh negara lainya di dunia ini.